Rabu, 03 Agustus 2011

Kisah Dendam Menjadi Pemaaf Seorang Motivator (unbeliveable)


Semoga kita bisa belajar dari kisah nyata seorang motivator terkenal berikut ini. Ketika SMP ada seorang teman yang sering meludahi tangan saya. Kenapa? Karena, setiap pagi saya harus bekerja memungut latex (getah) yang sudah membeku di perkebunan  karet. Akibat pekerjaan ini maka tangan saya bau. Siangnya, di sekolah, teman saya itu memanggil saya, mencium tangan saya, kemudian meludahinya.
Dendam dan sakit hati saya kepadanya begitu lama. Saya selalu menghindar berjumpa dengan dia. Saya juga  menjaga jarak. Bila ingat wajahnya saya muak dan sakit hati. Sampai tamat kuliah saya masih belum mau memaafkannya. Menurut saya, memaafkan kesalahannya adalah merendahkan martabat saya.
Ilusi kehidupan itu menjebak saya begitu lama. Sungguh amat menyiksa. Sampai suatu saat saya tersadar. Saya berkunjung ke rumahnya di Lampung Selatan. Bukan sekadar memaafkannya, saya memberinya hadiah lebaran. Saya juga menganggapnya salah satu guru kehidupan tebaik dalam hidup saya. Hasilnya, dia peluk saya erat-erat sambil berkata, “Jamil, mulai hari ini kamu adalah saudara saya.” 
Ya, inilah makna sesungguhnya dari memaafkan, rasa bahagia dan juga menambah saudara.

(based on true story from Motivator Jamil Azzaini on jamilazzaini.com) 

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons