Kamis, 14 Juli 2011

Tips Etika Mentraktir Makan


Dalam bersosialisasi, kadang Anda mengamali kejadian tak mengenakkan. Seorang mengajak makan, buntutnya Anda yang harus membayar. Bagaimana sebenarnya etiketnya, bila diajak atau mengajak teman, klien, bahkan bos, untuk makan? Lalu siapa yang berkewajiban membayarnya? Berikut ini tipsnya:

1. Tahu ‘Posisi’. Sudah menjadi ketentuan tak tertulis, siapa yang mengajak makan dialah yang membayar. Kecuali, ketika mengajak, ditambahi dengan embel-embel harus bayar sendiri atau BS. Jadi masing-masing pihak sudah tahu ‘posisi’ masing-masing. Nah, bila Anda ingin mengajak teman untuk keluar makan, jangan lupa tambakan klausul ‘BS’ tersebut. Jika tidak, maka Anda ‘berkewajiban’ mentraktir makan teman Anda tersebut.
2. Bila Ajakan = Undangan. Ada pula ajakan yang artinya undangan. Biasanya ada momen, misalnya: acara ulang tahun, mendapat pormisi jabatan atau menang lotere. Dalam ajakan itu biasanya sudah diberi ‘pengumuman implisit’ bahwa, “Aku yang traktir karena bla-bla-bla…”Kalau sudah begini, tinggal bawa body saja, dan nikmati acara keluar tersebut dengan enjoy.
3. Mengejaka Klien, Wajib Membayar. Dalam urusan bisnis, lain lagi. Bila Anda mengajak klien keluar, tidak bisa ditambahi klausul BS. Sudah kewajiban Anda membayari klien, bila Anda yang mengajak. Namun, bila Anda dalam posisi diajak, biasanya Andalah yang ditraktir. Menservis klien untuk urusan bisnis, di beberapa kantor biasanya menyediakan dana khusus. Jadi, tidak perlu leuar dari kocek pribadi.
4. Bos Tidak Tabu Dibayari. Jabatan bos yang lebih tinggi, kadang meninggalkan kesan: bila keluar makan dengan anak buah, bos harus membayari. Dan tidak tabu bila sesekali, anak buah membayari bos keluar makan.
5. Sedia Payung Sebelum Hujan. Bisa saja terjadi pengemalan di luar ketentuan etiket di atas. Anda diundang makan oleh teman, klien atau bos. Namun ternyata buntutnya berbeda dengan kesepakatan awal. Yang mengajak Anda tidak membayari, dengan berbagai alasan seperti, lupa membawa dompet, tidak ada kartu kredit dan sebagainya. Jadi, sebelum pergi keluar, sebaiknya sedia paying sebelum hujan. Anda menyediakan dana khusus bila terjadi “kecelakaan” seperti itu. Hitung-hitung, Anda menanam budi pada teman, klien bahkan bos Anda.
6. Tinggakan Si Parasit. Ada jenis orang tertentu, yang selalu bergantung pada teman-temannya untuk membayari. Setiap keluar makan, ia selalu menunggu ada yang membayari. Kalau terjadi sekali dua kali karena dia memang sedang tongpes, tidak mengapa. Tapi kalau ternyata itu adalah modus operandinya untuk mencari makan gratis, jangan segan untuk mengatakannya terus terang di saat berdua. Bila masih berulang, jangan pernah mengajaknya makan bersama lagi.

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons