Kamis, 14 Juli 2011

Jangan Hilangkan Semua Lemak di Tubuh



img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Semua perempuan mungkin terobsesi dengan tubuh ramping hingga rela melakukan diet mati-matian. Lipatan lemak di perut, paha dan pinggul yang besar dianggap mengganggu penampilan. Mengurangi berat badan boleh-boleh saja yang penting lemak tubuh jangan terlalu sedikit.

Beberapa dekade lalu, perempuan dengan buah dada besar, paha dan pinggul besar lebih direkomendasikan untuk dijadikan istri karena pertanda ia perempuan subur. Lemak yang banyak ditubuhnya membuat perempuan seperti itu lebih mudah menghasilkan hormon estrogen yang cukup sehingga gampang punya anak.

Perempuan-perempuan India misalnya masih mempertahankan tradisi paha dan pinggul besar, sebaliknya perempuan di negara-negara barat lebih suka paha dan pinggul yang ramping.

Seperti dikutip Mayoclinic Minggu (10/7/2011) komposisi lemak pada perempuan erat kaitannya dengan fungsi hormonal sehingga dapat mempengaruhi pada sistem reproduksi. Perempuan yang terlalu kurus atau lemaknya sedikit akan memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang rendah.



Wanita dengan BMI yang rendah akan menghasilkan tingkat estrogen yang rendah. Jika hormon estrogen yang dimiliki sedikit akan membuat siklus haid tidak normal. Bila berlangsung terus menerus akan mengalami masalah infertilitas (gangguan kesuburan).

Menurut para ahli, lemak yang boleh dihilangkan adalah lemak di perut (pinggang) karena lemak di perut tidak bisa disintesis menjadi protein. Lemak yang tidak bisa disintesis ini bisa membahayakan jantung dan organ internal lainnya.

Kebalikannya, lemak di bagian bokong dan paha justru banyak yang disintesis menjadi protein, sehingga bisa melindungi tubuh dan mencegah berbagai penyakit termasuk mencegah infertilitas.

Dalam International Journal of Obesity disebutkan memiliki terlalu sedikit lemak di pinggul dapat menyebabkan masalah metabolisme. Dan memang lemak disekitar paha dan bagian belakang lebih sulit untuk dihilangkan daripada lemak di daerah pinggang. Tapi hal ini justru bisa menguntungkan, karena semakin lambat lemak pinggul yang terbakar, maka produksi hormon menjadi lebih banyak.

"Lemak disekitar pinggul dan paha baik untuk seseorang, tapi jika disekitar perut menjadi hal yang buruk. Semakin banyak lemak disekitar paha semakin baik, asalkan perut Anda tetap langsing," ujar Dr Konstantinos Manolopoulos dari Oxford University.

Jadi jika ingin membakar lemak utamakan membakar lemak di perut atau pinggang, sedangkan lemak di paha dan pinggul disarankan jangan terlalu sedikit agar tetap menjadi perempuan subur.

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons