Kamis, 14 Juli 2011

Hindari 7 Sikap Ini Saat Dampingi Anak Bermain


img

Jakarta - Seberapa sering Anda mendampingi anak bermain? Jika jawabannya jarang, mulai sekarang dampingilah si kecil bermain.

Bermain bukanlah aktivitas yang tidak ada gunanya untuk anak. Seperti dikutip dari babycenter, justru dengan bermain, anak bisa belajar banyak hal. Apa saja? Dengan bermain anak bisa mengembangkan imajinasinya, baik untuk perkembangan fisiknya, membantu si kecil belajar mengatasi emosinya dan anak bisa bermain peran.

Selain manfaat-manfaat di atas, wolipop sebelumnya juga sudah pernah menulis apa saja manfaat bermain untuk anak. Artikelnya bisa disimak di sini.


Setelah paham dengan manfaatnya, Anda juga perlu tahu kalau keterlibatan orangtua saat anak bermain pun penting. Menurut Psikolog Effiana Yuriastien, Daisy Prawitasari dan Ayu Bulan Febry dalam bukunya 'Games Therapy untuk Kecerdasan Bayi & Balita', anak-anak pada umumnya banyak belajar dengan cara meniru.

Selama bermain mereka akan mengamati cara Anda berbicara dan melakukan berbagai hal. Setelah mengamati, mereka akan meniru. Saat melakukan aktivitas ini, Anda bisa menanamkan nilai-nilai penting dan berharga juga kata-kata dan berbagai informasi yang tentunya akan ditiru dan didengar anak.

Ketika bermain dengan anak, sebaiknya tunjukkanlah sikap bersahabat dan penuh kasih. Berikan anak perhatian dan kepercayaan dengan kata-kata maupun lewat perilaku. Usahakan Anda lebih banyak memberikan pujian ketimbang hukuman,

Namun tanpa disadari saat mendampingi si kecil Anda justru bersikap atau mengeluarkan kata-kata yang bisa menghambat perkembangannya. Apa saja sikap atau perkataan itu?

Ini tujuh hal yang sebaiknya dihindari saat mendampingi anak bermain, menurut Psikolog Effiana Yuriastien dan kawan-kawan seperti yang mereka tulis di buku Games Therapy untuk Kecerdasan Bayi & Balita:

1. Terlalu khawatir terhadap keselamatan anak sehingga membatasi aktivitasnya.
2. Terlalu menekankan pada keteraturan, kebersihan dan mengawasi gerak-gerik anak.
3. Terlalu menuntut kepatuhan anak, tanpa mempertimbangkan kenapa anak melakukan apa yang Anda anggap salah itu.
4. Merasa orangtua atau Anda lah yang paling benar dan selalu mengatakan pada anak kalau ia akan dihukum apabila berbuat kesalahan.
5. Kurang memberikan pujian dan penghargaan terhadap apa yang sudah anak capai.
6. Menganggap berkhayal adalah aktivitas yang tidak ada gunanya.
7. Kurang memberikan pujian melalui kontak fisik, misalnya memeluk atau mencium. Menganggap apapun yang dilakukan anak adalah hal yang sudah semestinya.

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons